Makassar, CNN Indonesia —
Warga yang terdampak banjir bandang di 13 kecamatan di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, mulai membersihkan material lumpur di rumahnya.
Banjir yang terjadi Jumat (3/4) merendam 3.268 rumah dan 211 rumah rusak serta hanyut. Banjir diakibatkan luapan air sungai di Kecamatan Latimojong.
Namun, saat ini warga belum dapat membersihkan rumah lantaran tingginya lumpur yang terbawa saat banjir. Bahkan endapan sisa lumpur mencapai sekitar 60 sentimeter.
“Belum bisa dibersihkan menyeluruh, masih banyak lumpur dalam rumah. Bahkan, sampai paha lumpurnya,” kata salah satu warga Desa Malela, Sahira, Senin (6/5).
Warga juga kesulitan mendapatkan air bersih. Warga berharap air bersih bisa membantu mempermudah membersihkan sisa endapan lumpur akibat banjir.
“Kita sangat kesulitan air bersih, mulai dari pertama sampai hari ini. Air tidak mengalir, kami mau membersihkan. Ini saja tadi ada masuk (pasokan air bersih), tapi dijatah. Hanya, dua baskom besar saja,” ungkapnya.
Salah satu relawan kemanusiaan, Andi Fadli mengaku terpaksa menggunakan air bekas banjir bandang untuk membantu masyarakat membersihkan sisa-sisa material lumpur yang masuk ke dalam rumah warga.
“Air bersih tidak ada. Jadi kami menggunakan air dari saluran irigasi dengan dibantu mesin alkon yang juga terbatas,” kata Fadli.
Selain membantu membersihkan rumah warga, pria yang berprofesi sebagai dokter ini juga memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan.
(mir/isn)