Jakarta, CNN Indonesia —
Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Saldi Isra menegur kuasa hukum dari PKB karena datang terlambat dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) legislatif 2024, Jumat (3/5).
Momen itu terjadi saat kuasa hukum pemohon perkara 78 yang diajukan Golkar, Alberthus menyampaikan pokok permohonan dalam gugatannya.
Tiba-tiba terdengar suara lain menyela. Suara itu datang dari kuasa hukum perkara 117 yang diajukan oleh PKB sebagai pemohon.
“Izin Yang Mulia,” kata kuasa hukum PKB memotong pemaparan kuasa hukum Golkar.
Kuasa Hukum Golkar pun berhenti berbicara. Lalu, Saldi Isra bertanya siapa yang meminta izin.
“Siapa yang minta mohon izin tadi?” tanya Saldi.
“Mohon izin yang mulia, kuasa hukum pemohon 117 yang mulia. Mohon maaf terlambat, yang mulia,” jawab Kuasa Hukum PKB.
Saldi kemudian memperingatkan agar kejadian itu tidak berulang. Menurut Saldi hal itu membuat Mahkamah kesulitan.
Ia pun berseloroh akan memberikan hukuman kepada pihak yang datang terlambat. Hukuman itu berupa push up. Saldi tidak menjelaskan lebih jauh apakah ancaman itu serius atau bercanda.
“Nanti enggak boleh lagi terlambat ya,” Saldi memperingatkan.
“Siap, Yang Mulia, baik,” jawab kuasa hukum PKB.
“Nanti kalau terlambat terus susah kita. Nanti disetrap pakai apa? Pakai push up?” kata Saldi menimpalinya lagi.
Setelah memberikan teguran itu, Saldi mempersilakan kuasa hukum Golkar untuk kembali memaparkan permohonannya.
(yla/fra)