Jakarta, CNN Indonesia —
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto mengatakan sekitar 9.000 hingga 12.000 warga Pulau Ruang di radius tujuh kilometer harus diungsikan. Kondisi tersebut menyusul erupsiĀ Gunung Ruang belakangan ini.
Letjen Suharyanto menegaskan keselamatan masyarakat terdampak betul-betul menjadi prioritas mereka dan menjadi unsur utama yang harus sangat diyakinkan keamanannya.
“Nah, dari yang disampaikan Pak Hendra (Kepala PVMBG), berarti kan kami sepakat, karena statusnya sudah paling tinggi, kami tidak bisa ambil risiko,” kata ujar Suharyanto dalam rapat koordinasi erupsi Gunung Ruang di Manado, Kamis (2/5).
“SOP yang ditetapkan ketika gunung itu menjadi Awas, kami harus ikuti semua [termasuk mengungsikan warga sekitar],” ia menegaskan.
Selain mengungsikan warga sekitar, BNPB juga harus menyiapkan beberapa alat untuk memantau gunung api. Hal itu diperlukan untuk melakukan evaluasi yang bisa berpengaruh ke penutupan atau pengoperasian kembali bandara.
“Kami sebetulnya juga mempunyai helikopter, sekarang sementara standby di Gorontalo, karena belum bisa masuk ke sini. Helikopter juga digunakan untuk evakuasi masyarakat yang sakit dan sebagainya,” katanya.
Dia mengatakan langkah-langkah yang dilakukan pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan dalam penanganan warga korban erupsi Gunung Ruang sudah sangat tepat.
“Semuanya berjalan dengan baik dan antara TNI, Polri, pemerintah daerah dan semua instansi terkait juga sudah kompak,” ucap Suharyanto.
“Ini mohon dipertahankan terus, sehingga langkah-langkah lanjutan setelah terjadinya erupsi yang kedua ini betul-betul bisa kami laksanakan,” ujarnya.
Sebelumnya, Gunung Ruang di Pulau Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara kembali berstatus awas level IV setelah kembali erupsi pada Selasa (30/4) pukul 02.35 WITA.
Saat erupsi, tinggi kolom abu tidak teramati. Namun, erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 55 mm dan durasi sementara ini sekitar 10 menit.
(Antara/chri)