Makassar, CNN Indonesia —
Aksi unjuk rasa memperingati Hari Buruh atau May Day di Makassar, Sulawesi Selatan, memanas ketika polisi berupaya merebut foto Presiden Joko Widodo yang dipakai pedemo.
Menurut pantauan CNNIndonesia.com, di depan DPRD Sulsel, Makassar, Rabu (1/5), mulanya massa membawa boneka dengan topeng bergambar foto Presiden Joko Widodo. Boneka tersebut dibawa saat orasi disuarakan sepanjang aksi.
Polisi yang menjaga di lokasi berupaya mengambil topeng Jokowi itu. Sempat terjadi adu argumentasi pihak kepolisian dengan pengunjuk rasa.
“Apakah kita melanggar, apakah foto Jokowi itu simbol negara. Simbol negara hanya bendera dan lambang negara?” kata orator aksi, Rabu (1/5).
Namun, kejadian itu tidak berlangsung lama setelah Kabagops Polrestabes Makassar AKBP Darminto meminta massa aksi untuk melanjutkan aksi unjuk rasanya.
“Silahkan dilanjutkan lagi aksinya,” katanya.
Diangkut
Di lokasi yang sama, polisi menangkap dua mahasiswa yang diklaim sebagai provokator.
Insiden ini terjadi di lokasi massa dari mahasiswa Aliansi Mahasiswa Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar berunjukrasa dengan membakar ban bekas.
Petugas yang melakukan pengamanan di depan kantor DPRD Sulsel langsung memadamkan api, namun mereka mendapatkan halangan dari massa aksi yang mengakibatkan dua orang mahasiswa diamankan petugas.
Sempat terjadi saling tarik-menarik antara petugas kepolisian dan mahasiswa, namun petugas berhasil mengamankan dua mahasiswa yang diduga sebagai provokator.
“Itu teman saya, Pak, kenapa kami diserang. Itu jenderal lapangan kami, Pak,” kata salah satu massa aksi.
Kedua mahasiswa tersebut dibawa masuk ke dalam halaman kantor DPRD Sulsel.
(mir/bmw)