Makassar, CNN Indonesia —
Hujan deras mengguyur Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, selama beberapa hari terakhir mengakibatkan 10 desa terdampak banjir akibat dua sungai meluap.
Dua sungai yang melintas di wilayah Kabupaten Luwu Utara yakni, Sungai Rongkong dan Sungai Baliease. Banjir terjadi sejak Senin (22/4) sampai hari ini. Titik terparah ada di Kecamatan Baebunta Selatan dengan 10 desa terendam banjir.
“Banjir merendam 10 desa. Terparah di Desa Beringin Jaya, Lawe-lawe, Polewali, Lara, Mekar Sari Jaya dan Lembang-lembang,” kata Camat Baebunta Selatan, Ikhdiahni, Selasa (23/4).
Dampak banjir yang merendam 10 desa itu, sebut Ikhdiahni, ribuan rumah warga dan sejumlah fasilitas pendidikan serta ibadah ikut terendam air.
Selain itu, ada juga lahan pertanian dan perkebunan milik warga yang terendam banjir akibat meluapnya dua sungai di Kabupaten Luwu Utara.
“Rumah warga terdampak ada ribuan dan ada juga fasilitas pendidikan dan ibadah. Kemudian banjir juga merendam lahan pertanian dan perkebunan warga yang juga diperkirakan gagal panen,” jelasnya.
Ikhdiahni mengatakan saat ini dibutuhkan perahu karet, logistik dan layanan kesehatan serta air bersih untuk masyarakat terdampak banjir.
“Kita berharap bantuan dari pemerintah setempat, karena kondisi saat ini begitu parah dibanding tahun 2022 lalu,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala BPDB Luwu Utara, Muslim Muktar mengatakan bahwa pemicu terjadinya banjir tersebut akibat meluapnya dua sungai di Kabupaten Luwu Utara.
“Ada dua sungai yang meluap yakni Baliease dan Rongkong hingga masuk ke pemukiman warga,” kata Muslim.
Meski demikian, Muslim mengaku sampai saat ini pihaknya masih melakukan pendataan dampak banjir tersebut.
“Untuk total kecamatan yang terdampak di Kabupaten Luwu Utara kita masih melakukan assessment,” ujarnya.
(mir/wis)