Jakarta, CNN Indonesia —
Rohman (43) warga Kampung Parung Pinang, Dusun Ciangsana, perbatasan Kabupaten Bekasi-Bogor menjadi salah satu orang yang rumahnya terdampak ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) milik Kodam Jaya pada Sabtu (30/3) malam.
Sembari membersihkan serpihan puing-puing plafon rumahnya yang ambruk akibat tekanan ledakan, Rohman bercerita tentang peristiwa tersebut.
Rohman mengaku pertama kali mendengar ledakan ketika rampung melakukan Salat Magrib tak jauh dari rumahnya.
Kala itu, Rohman tak menduga suara keras yang diiringi getaran dan hembusan angin tersebut berasal dari gudang amunisi yang meledak.
“Kayak ban mobil pecah kalau saya dengernya. Soalnya saya masih di masjid pas itu. Abis Magrib lagi doa dan baru ledakan. Saya kira ada anak nabrak pintu kaca karena kan kenceng banget. Sampai bergetar, anginnya itu sampai ke mimbar depan tuh ke sini (baju) berasa,” kata Rohman saat ditemui di rumahnya yang tak jauh dari lokasi ledakan pada Minggu (31/3) petang.
Rohman menyebut ledakan yang pertama kali berbunyi usai magrib tersebut terjadi beruntun.
Lantaran khawatir, ia menyebut warga di sekitar rumahnya langsung melakukan evakuasi secara mandiri untuk mengungsi ke rumah kepala desa.
“Ngungsi mah habis Magrib pas warga semua keluar udah enggak balik lagi. Langsung ngungsi,” jelas dia.
Ketika hendak mengungsi, Rohman mengaku belum mengetahui ada bagian rumah yang rusak dampak ledakan tersebut.
Ia mengaku baru mengetahui ledakan tersebut turut membuat kerusakan terhadap rumahnya setelah kembali sejenak dari pengungsian untuk menengok rumahnya.
“Rusaknya (plafon) disini (teras) sama kamar tidur,” kata Rohman dengan nada sendu.
Kendati demikian, Rohman menyebut tidak ada warga yang menjadi korban imbas ledakan ini.
Temukan Proyektil Granat dan Amunisi
Selain menemukan plafon dua bagian rumahnya yang rubuh, Rohman mengaku turut menemukan proyektil amunisi dan granat yang terbawa ledakan tersebut.
Ia menyebut temuan beberapa proyektil tersebut langsung diamankan oleh petugas yang menyisir radius terdampak ledakan.
“Proyektil banyak ditemuin, di sini juga ditemuin satu di garasi, proyektil serpihan-serpihan granat, amunisi, yang paling banyak di sebelah sana (samping rumah),” jelas dia.
Di sisi lain, Rohman mengaku telah mendengar adanya janji ganti rugi dari pihak TNI terhadap warga yang rumahnya terdampak ledakan ini.
Ia pun menyebut para warga saat ini telah melakukan pendataan mandiri untuk mencatat rumah-rumah warga yang terdampak.
“Kalau pendataan si mulai ya, pendataan mandiri baru ya,” ujar dia.
(mab/isn)